Musim Caleg Rasa Musim Hujan



Musim Caleg Rasa Musim Hujan


Musim politik musim pencitraan, mungkin bahasa tersebut sengat sesuai untuk menggambarkan tentang kondisi saat ini, konstalasi politik tahun 2019 ini sudah jauh hari diperkrakan akan menunjukan kondisinya yang tidak baik-baik saja.

Penyakit politik indonesia yang masih terbawa dengan sistem politik yang tidak sehat memperlihat berbagai cara untuk mendaptakan empati dari masyarakat, mulai dengan melalukan kampanye yang berujuan membangun citra baik kepada konstituen ataupun menumbuhkan citra buruk untuk calon yang menjadi saingannya dalam pemilihan.

Kultur budaya indonesia yang sangat majemuk, juga digunakan untuk membangun berbagai isu yang seharunya tidak muncul dalam sentimen politik, contoh saja isu tentang kedaerahan (suku) isu tentang keyakinan (agama dan Ideologi) ataupun isu yang mengskreditkan asal usul identitas.

beberapa hal yang saya temukan belakangan ini.

Munculnya Manusia Dermawan

Alangkah indahnya bangsa ini jika orang-orang dermawan muncul bukan karena ada maunya atau lebih kasarnya karena mau dipilih. Kondisi ini sudah jelas sekali kita lihat bahwa banyak para calon (tidak semuanya) yang tiba-tiba baik kepada kita semua sedangkan dulu dulunya tidak perna memperhatikan hal seperti itu.


Jargon Manusia Tanpa Kepala

Yang saya maksud jargon tanpa kepala adalah tulisan-tulisan yang berisikan tentang usaha untuk meyakinan konstituen dengan mengeluarkan bahasa-bahasa klasik yang mereka anggap sebagai penarik simpati cintoh saja :

Bersama Rakyat.
Mengawal Aspirasi Rakyat
Bersama Petani
Membangun Kampung
Mewujudkan Kesejahtraan
Mewujudkan Keadilan
dan lain-lain

Tiba Tiba Murah Senyum

Saya agak risih mengatakan bahwa itu adalah senyum saya lebih suka mengucapkannya dengan bahasa Cengengesan.

Kondisi politik yang memaksa mereka untuk keluar dari kebiasaan lamanya, dari tidak murah senyum menjadi murah senyum, sampai-sampai gigi mereka lupa bahwa yang dia pakai adalah gigi palsu.


Sok Kenal

Beberapa kali saya bertemu dengan seseorang yang tidak saya kenal tetapi seperti telah akrab dengan saya dibuktikan dengan cara menyapanya. Mungkin itulah pengertian sok kenal.

Kenal juga tidak ngapain senyum-senyum, jangan buat saya curiga bahwa anda adalah caleg.

Musim panen penjual

Terserah jualan apa itu yang jelas jika musim politik para caleg sudah pasti para penjul akan senang, contoh penjula Kopi di Warkop tidak perlu saya jelaskan mengapa mereka senang, penjula kelender, pembuat kertu nama, pembuat spanduk. yang terakhir Musim Panen RUMAH SAKIT JIWA.





Musim Caleg Rasa Musim Hujan Musim Caleg Rasa Musim Hujan Reviewed by badai senja on January 31, 2019 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.